Kamis, 18 Februari 2010
2 AC Milan v M United 3
Aib di San Siro
MILAN. Manchester United meraih kemenangan pertama di kandang AC Milan. Setan Merah - julukan United - menunjukkan kekuatan dengan menggebuk Milan 3-2 pada first leg babak 16 besar Liga Champions di San Siro kemarin dini hari. Dalam dua lawatan sebelumnya, United selalu kalah dan tidak bisa mencetak gol.
San Siro sebenarnya bukan lagi tempat yang menakutkan bagi para tamu Milan musim ini, khususnya di Liga Champions. Dalam tiga laga home di fase grup, Rossoneri - julukan Milan - tampil memble. Klub milik Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi itu keok oleh FC Zurich serta hanya bermain imbang dengan Real Madrid dan Olympique Marseille.
Kekalahan kemarin memang belum menutup peluang Milan. Tapi, Massimo Ambrossini dkk harus bekerja lebih keras dalam second leg di Old Trafford 10 Maret nanti. Milan butuh menang dengan margin dua gol. Rossoneri bisa saja lolos dengan margin satu gol asalkan dengan skor 4-3, 5-4, 6-5 dan seterusnya.
"Kami belum habis. Kami bisa menang 2-0 di Manchester dan skor itu bukan sesuatu yang mustahil," ucap Leonardo, allenatore (pelatih) Milan, kepada Football Italia.
Di awal pertandingan, Milan tidak menunjukkan tanda-tanda bakal kalah. Apalagi setelah Ronaldinho menaklukkan kiper United Edwin van der Sar pada menit ketiga. Namun, tim tamu membalas lewat gol Paul Scholes pada menit ke-36.
"Babak pertama seharusnya berakhir dengan skor 3-0 untuk kami. Tapi, kami justru kecolongan. Hasil saat jeda berpengaruh terhadap psikis dan fisik pemain. Kami gagal menemukan ritme sama di babak kedua," papar Leonardo.
Ya, penampilan Milan yang drop berhasil dieksploitasi Wayne Rooney. Bomber United yang tengah on fire itu mencetak dua gol pada menit ke-66 dan 74. Milan memperkecil kedudukan pada menit ke-85 lewat gol Clarence Seedorf.
Gol Seedorf mengecewakan pelatih United Sir Alex Ferguson. "Gol kedua merupakan kesalahan natural para pemain belakang kami. Beda dengan gol pertama Milan karena sulit mengantisipasi deflection," ucapnya kepada MUTV Online.
Ferguson mengakui kemenangan di San Siro merupakan kejutan hebat. Di awal laga, dia tidak membayangkan bakal menang. Terlebih ketika gawang United sudah bobol pada menit ketiga.
"Awal pertandingan sangat sulit bagi kami. Segalanya baru berubah setelah kami mencetak gol balasan," tutur pelatih yang membawa United tidak terkalahkan dalam 16 away terakhir di Liga Champions itu.
United hanya butuh seri pada second leg di Old Trafford. Tapi, Ferguson tidak akan mau ambil risiko. "Kami menuntaskan pekerjaan dengan bagus di kandang lawan. Kami harus melakukan serupa di kandang sendiri," paparnya kepada Sky Sports.
United bakal kehilangan gelandang Michael Carrick pada second leg nanti karena kartu merah. Carrick diusir keluar wasit Olegario Benquerenca asal Portugal setelah mengantongi kartu kuning kedua.
BECKS SENANG
DAVID Beckham terlihat datar menanggapi hasil laga AC Milan versus Manchester United. Beckham berkostum Milan dalam laga itu. Tapi, Becks - sapaan karib Beckham - mengaku masih berstatus fans United yang notabene klub di awal karir profesionalnya (1993-2003).
Kendati Milan kalah, Becks masih bisa tersenyum. Gelandang 34 tahun yang dipinjam Milan dari Los Angeles Galaxy itu menunjukkan sikap sportif dengan menyalami satu per satu pemain United. "Saya menikmati pertandingan pertama melawan mantan klub yang pernah membesarkan saya. Tentu saja, saya ingin Milan memenangkan pertandingan. Tapi, sebagai fans United, saya tetap senang dengan hasil pertandingan," kata Beckham kepada Sky Italia.
Beckham sekaligus senang dengan sambutan positif dari penonton San Siro. Ya, karena tidak hanya Milanisti - sebutan tifosi Milan - yang mendukungnya sepanjang pertandingan. MUST - sebutan suporter setia United - yang menjadi minoritas di stadion memberi aplaus bagi mantan pemain kesayangannya.
Ketika Beckham meninggalkan lapangan karena digantikan Clarence Seedorf pada menit ke-72. MUST pun menyanyikan lagu "Hanya ada satu David Beckham?. "Atmosfer pertandingan sangat hebat. Fans United sangat berarti bagi saya. Sungguh hal luar biasa bisa bermain di stadion dengan semua penonton mendukung kita," tutur pemain yang memenangkan Liga Champions 1999 bersama United itu.
Sanjungan yang diterima Beckham mampu ditransformasikannya dengan lumayan di lapangan. Beckham mengotaki gol pertama Milan yang dicetak Ronaldinho. Hanya, sesuai janjinya sebelum pertandingan, mantan pemain Real Madrid itu tidak akan merayakan gol ke gawang United.
"Saya membiarkan Ronnie (sapaan Ronaldinho, Red) merayakan golnya. Saat itu, saya menerka laga bakal berlanjut dengan banyak gol," ucap pemain yang kembali tampil di Liga Champions setelah kali terakhir bersama Real Madrid tiga tahun lalu itu.
Beckham pun tidak terlalu bermasalah dengan penempatan posisinya sebagai satu dari trio gelandang Milan kemarin. Di awal kedatangannya musim ini, pelatih Milan Leonardo memasangnya sebagai penyerang sayap kanan.
"Secara posisi, saya puas dengan peran sebagai pemain lini tengah karena berada di sentral permainan. Saya hanya tidak puas dengan hasil akhir. Kami bermain bagus di babak pertama, tapi membuang banyak peluang. Ketika melawan tim seperti Manchester United, Anda tidak bisa membuang peluang," ulas Beckham.
Read More
2 AC Milan v M United 3
Aib di San Siro
MILAN. Manchester United meraih kemenangan pertama di kandang AC Milan. Setan Merah - julukan United - menunjukkan kekuatan dengan menggebuk Milan 3-2 pada first leg babak 16 besar Liga Champions di San Siro kemarin dini hari. Dalam dua lawatan sebelumnya, United selalu kalah dan tidak bisa mencetak gol.
San Siro sebenarnya bukan lagi tempat yang menakutkan bagi para tamu Milan musim ini, khususnya di Liga Champions. Dalam tiga laga home di fase grup, Rossoneri - julukan Milan - tampil memble. Klub milik Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi itu keok oleh FC Zurich serta hanya bermain imbang dengan Real Madrid dan Olympique Marseille.
Kekalahan kemarin memang belum menutup peluang Milan. Tapi, Massimo Ambrossini dkk harus bekerja lebih keras dalam second leg di Old Trafford 10 Maret nanti. Milan butuh menang dengan margin dua gol. Rossoneri bisa saja lolos dengan margin satu gol asalkan dengan skor 4-3, 5-4, 6-5 dan seterusnya.
"Kami belum habis. Kami bisa menang 2-0 di Manchester dan skor itu bukan sesuatu yang mustahil," ucap Leonardo, allenatore (pelatih) Milan, kepada Football Italia.
Di awal pertandingan, Milan tidak menunjukkan tanda-tanda bakal kalah. Apalagi setelah Ronaldinho menaklukkan kiper United Edwin van der Sar pada menit ketiga. Namun, tim tamu membalas lewat gol Paul Scholes pada menit ke-36.
"Babak pertama seharusnya berakhir dengan skor 3-0 untuk kami. Tapi, kami justru kecolongan. Hasil saat jeda berpengaruh terhadap psikis dan fisik pemain. Kami gagal menemukan ritme sama di babak kedua," papar Leonardo.
Ya, penampilan Milan yang drop berhasil dieksploitasi Wayne Rooney. Bomber United yang tengah on fire itu mencetak dua gol pada menit ke-66 dan 74. Milan memperkecil kedudukan pada menit ke-85 lewat gol Clarence Seedorf.
Gol Seedorf mengecewakan pelatih United Sir Alex Ferguson. "Gol kedua merupakan kesalahan natural para pemain belakang kami. Beda dengan gol pertama Milan karena sulit mengantisipasi deflection," ucapnya kepada MUTV Online.
Ferguson mengakui kemenangan di San Siro merupakan kejutan hebat. Di awal laga, dia tidak membayangkan bakal menang. Terlebih ketika gawang United sudah bobol pada menit ketiga.
"Awal pertandingan sangat sulit bagi kami. Segalanya baru berubah setelah kami mencetak gol balasan," tutur pelatih yang membawa United tidak terkalahkan dalam 16 away terakhir di Liga Champions itu.
United hanya butuh seri pada second leg di Old Trafford. Tapi, Ferguson tidak akan mau ambil risiko. "Kami menuntaskan pekerjaan dengan bagus di kandang lawan. Kami harus melakukan serupa di kandang sendiri," paparnya kepada Sky Sports.
United bakal kehilangan gelandang Michael Carrick pada second leg nanti karena kartu merah. Carrick diusir keluar wasit Olegario Benquerenca asal Portugal setelah mengantongi kartu kuning kedua.
BECKS SENANG
DAVID Beckham terlihat datar menanggapi hasil laga AC Milan versus Manchester United. Beckham berkostum Milan dalam laga itu. Tapi, Becks - sapaan karib Beckham - mengaku masih berstatus fans United yang notabene klub di awal karir profesionalnya (1993-2003).
Kendati Milan kalah, Becks masih bisa tersenyum. Gelandang 34 tahun yang dipinjam Milan dari Los Angeles Galaxy itu menunjukkan sikap sportif dengan menyalami satu per satu pemain United. "Saya menikmati pertandingan pertama melawan mantan klub yang pernah membesarkan saya. Tentu saja, saya ingin Milan memenangkan pertandingan. Tapi, sebagai fans United, saya tetap senang dengan hasil pertandingan," kata Beckham kepada Sky Italia.
Beckham sekaligus senang dengan sambutan positif dari penonton San Siro. Ya, karena tidak hanya Milanisti - sebutan tifosi Milan - yang mendukungnya sepanjang pertandingan. MUST - sebutan suporter setia United - yang menjadi minoritas di stadion memberi aplaus bagi mantan pemain kesayangannya.
Ketika Beckham meninggalkan lapangan karena digantikan Clarence Seedorf pada menit ke-72. MUST pun menyanyikan lagu "Hanya ada satu David Beckham?. "Atmosfer pertandingan sangat hebat. Fans United sangat berarti bagi saya. Sungguh hal luar biasa bisa bermain di stadion dengan semua penonton mendukung kita," tutur pemain yang memenangkan Liga Champions 1999 bersama United itu.
Sanjungan yang diterima Beckham mampu ditransformasikannya dengan lumayan di lapangan. Beckham mengotaki gol pertama Milan yang dicetak Ronaldinho. Hanya, sesuai janjinya sebelum pertandingan, mantan pemain Real Madrid itu tidak akan merayakan gol ke gawang United.
"Saya membiarkan Ronnie (sapaan Ronaldinho, Red) merayakan golnya. Saat itu, saya menerka laga bakal berlanjut dengan banyak gol," ucap pemain yang kembali tampil di Liga Champions setelah kali terakhir bersama Real Madrid tiga tahun lalu itu.
Beckham pun tidak terlalu bermasalah dengan penempatan posisinya sebagai satu dari trio gelandang Milan kemarin. Di awal kedatangannya musim ini, pelatih Milan Leonardo memasangnya sebagai penyerang sayap kanan.
"Secara posisi, saya puas dengan peran sebagai pemain lini tengah karena berada di sentral permainan. Saya hanya tidak puas dengan hasil akhir. Kami bermain bagus di babak pertama, tapi membuang banyak peluang. Ketika melawan tim seperti Manchester United, Anda tidak bisa membuang peluang," ulas Beckham.
Langganan:
Postingan (Atom)